Melanie Subono, public figure yang lahir di Hamburg Jerman, termasuk salah satu sosok perempuan inspiratif. Ia tidak tinggal diam dan berpangku tangan di situasi pandemi yang tengah terjadi. Melanie bersama dengan Rumah Harapan Melanie, mencoba menawarkan solusi atas berbagai permasalahan sosial yang timbul di masyarakat Indonesia.
Ia dan timnya di Rumah Harapan Melanie terus mencoba membantu masyarakat yang terdampak Covid 19. Perlu kamu ketahui bahwa Rumah Harapan Melanie adalah gerakan yang dibuat oleh Melanie Subono bersama dengan timnya, sejak 14 tahun lalu dengan tujuan membantu masyarakat sekitar yang butuh bantuan. Rumah Harapan Melanie sudah membantu banyak orang, termasuk bayi, balita, anak anak, perempuan, lansia, dan berbagai kalangan lain.
Contohnya adalah memberikan bantuan berupa susu dan diapers untuk anak anak yang ditinggal oleh sosok ayahnya dalam kejadian KRI Nanggal 402 beberapa bulan lalu. Lalu juga menyalurkan bantuan dari para donatur untuk mendukung kebutuhan anak anak dengan kanker melalui Yayasan Kanker Anak Indonesia. Sekarang di masa pandemi, Rumah Harapan Melanie membuka kesempatan untuk siapa pun mengajukan permohonan bantuan terimbas masa Covid 19.
Siapa saja yang butuh bantuan karena ekonominya terdampak akibat pandemi, akan dibantu dengan sukarela. Perempuan berusia 44 tahun ini juga sempat menceritakan bagaimana ia dan Rumah Harapan Melanie membantu masyarakat yang terdampak. Kisah tersebut ia ceritakan dalam wawancaranya bersama Kompas TV Senin (12/7/2021).
Menurutnya selama 14 tahun menjalankan Rumah Harapan Melanie, belum pernah dalam 1,5 tahun semua sektor bangkrut serentak dan lebih banyak orang membutuhkan pertolongan. Alhasil selama pandemi ini, Melanie bisa mendapatkan seratus pesan WhatsApp dalam dua jam ketika permintaan bantuan untuk warga terdampak pandemi dibuka. Saking banyaknya masyarakat yang membutuhkan bantuan, Melanie mengaku bahwa ada ribuan pesan yang bahkan belum sempat terbalas.
Ini karena hanya tiga orang di Rumah Harapan Melanie yang meng handle semuanya. Mulai dari menerima pesan, mengumpulkan donasi, hingga menyalurkan bantuan. "Gue keliling ngelihat panti asuhan mereka hanya makan nasi, karena mereka dapat donasinya beras. Tapi untuk beli lauknya which is uang tunai, mereka nggak punya," ucap Melanie dalam video wawancara Mimpi Rumah Harapan Melanie, Penjaga Kewarasan Negara yang Cedera| NGOPI (1).
"Dan gue kembali melihat kasus kasus yang makin menyedihkan dimana anak bayi nggak bisa ASI, nggak bisa beli susu, hanya dikasih air gula apa air teh. Orang tua kena PHK, cicilan tidak lagi terbayar," lanjut Melanie. Akhirnya, Melanie dan timnya terus berjuang untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Agar terus bisa membantu, Rumah Harapan Melanie tentu saja menerima banyak bantuan dari para donatur.
Namun Melanie berharap, donatur tahu barang apa yang memang diperlukan oleh masyarakat terdampak pandemi ini. "Yang didahulukan balita, bayi baru lahir, dan lansia. Semua keperluan bayi, susu, pampers, lalu kalau lansia itu obat obatan, sembako karena orang butuh makan," ucapnya. Perlu Kawan Puan ketahui bahwa bantuan yang disalurkan oleh Rumah Harapan Melanie ini tidak terbatas untuk yang di Jakarta atau Jawa saja, lho.
Daerah lain di seluruh Indonesia pun bisa mendapatkan bantuan dari Rumah Harapan Melanie, asal ada jasa ekspedisi di sana. Menurutnya, Rumah Harapan Melanie ini bisa jadi tempat di mana kita bisa menyalurkan donasi maupun bantuan untuk sesama. Rumah Harapan Melanie juga menerima segala jenis bantuan, baik itu uang maupun barang.
Ia senang jika banyak dari kita yang mau ikut berdonasi dan membantu, namun Melanie meminta kita untuk melihat diri sendiri dan sekeliling dulu. "Selama kalian sudah memastikan sekeliling kalian sudah aman dan kalian sendiri sudah aman. Jangan terpancing, 'Wah ada donasi ke sana gue juga mau donasi ke sana', tahunya lo sendiri tidak cukup atau ada tetangga lo sendiri berantakan," tutup Melanie. (*) Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.